Laman

Senin, 08 November 2010

Artikel laju inflasi 5

Dua pekerja membersihkan kotoran di papan nama Gedung Bank Indonesia di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (23/4).
Jumat, 29 Agustus 2008 | 07:47 WIB
JAKARTA, JUMAT - Gubernur Bank Indonesia Boediono mengkhawatirkan kenaikan harga elpiji akan memengaruhi peningkatan laju inflasi. Namun, dia mengakui, pengaruh kenaikan harga elpiji terhadap inflasi secara menyeluruh tidak akan terlalu besar karena masih banyak harga barang-barang yang stabil, bahkan ada yang turun.
Demikian disampaikan Boediono menjawab pertanyaan pers seusai sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Kompleks Istana, Jakarta, Kamis (28/8). "Harga elpiji itu pasti akan memengaruhi (inflasi). Akan tetapi, kita lihat ada juga produk-produk yang stabil, bahkan ada yang turun. Tetapi, kita lihat nanti, hasil dari semua pendataan itu," ujar Boediono.
Mengenai upaya mencegah laju inflasi, Boediono menjelaskan, BI sebagai otoritas moneter menerapkan kebijakan uang ketat. "BI dan pemerintah selalu bertemu agar ada keseimbangan sehingga laju inflasi tidak mengalami tekanan," ujarnya.
Adapun langkah pemerintah untuk memastikan subsidi elpiji tepat sasaran adalah dengan melakukan verifikasi pemakai elpiji kemasan tiga kilogram, yang dimulai awal September.
Direktur Jenderal Migas Evita Legowo mengatakan, "Kami akan cek apa betul jumlah minyak tanah yang digantikan dengan elpiji sesuai. Kalau tidak, pemerintah bicarakan lagi dengan Pertamina."
Direktur Niaga dan Pemasaran PT Pertamina Achmad Faisal berpendapat, verifikasi data sulit diterapkan untuk usaha kecil menengah. "Terutama pedagang musiman, kemarin mereka menerima paket elpiji, tapi kemudian pulang kampung," katanya.
Pemerintah juga akan menerapkan distribusi elpiji tiga kilogram dengan sistem tertutup. "Salah satu wacananya dengan kartu kendali," ujar Evita.

HAR,DOT

Artikel laju inflasi 4

Liputan6.com, Jakarta: Bank Indonesia menargetkan laju inflasi berkisar antara 9 hingga 11 persen, hingga akhir tahun anggaran 2001. Sedangkan dalam revisi APBN 2001, pemerintah mematok tingkat inflasi tak lebih dari 9,3 persen. Sementara itu, kenyataannya, sampai Juli silam, laju inflasi telah mencapai 7,7 persen.

Itulah sebabnya, Gubernur BI Syahril Sabirin merasa optimistis laju inflasi tak akan melampaui target. Tingginya tingkat inflasi bulan Juli diakui sebagai akibat kenaikan tarif BBM Juni silam, yang memang biasanya baru terasa pengaruhnya sebulan sesudah kenaikan. Sementara itu, untuk bulan-bulan berikutnya BI yakin, dengan dukungan kebijakan ekonomi yang kondusif dari pemerintah, tingkat inflasi akan menurun.

Satu di antara indikatornya adalah nilai rupiah yang menguat terhadap dolar Amerika Serikat, yang diharapkan dapat menurunkan harga barang-barang berbahan baku impor. Untuk mengendalikan laju inflasi, Syahril menyatakan BI masih tetap memberlakukan kebijakan uang ketat dengan menaikkan suku bunga Sertifikat BI. Kebijakan uang ketat ini akan dilonggarkan begitu rupiah mulai stabil.(RSB/Olivia Rosalia dan Agung Nugroho)

Artikel laju inflasi 3

akarta, 23/06/2010 MoF (Fiscal) News - Laju inflasi Indonesia lebih rendah dibandingkan dengan yang dialami oleh negara-negara tetangga sejak petengahan 2009. Hal ini disampaikan Lead Economist World Bank's Jakarta Shubham Chaudri dalam seminar bertajuk "Indonesian Economic Quarterly Report" yang digelar di Gedung Energy, Jakarta, pada Rabu (17/06) .

Shubham pun memaparkan beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya inflasi di Indonesia. Solidnya pengaturan harga energi yang diberlakukan oleh Pemerintah Indonesia, diakui Shubham membuat harga konsumen Indonesia tidak terpengaruh oleh melambungnya harga energi dunia pada awal tahun 2009. Selain itu, faktor pemulihan nilai tukar Rupiah yang relatif stabil juga turut memiliki andil besar dalam menekan laju inflasi.

Namun, Shubham juga menjabarkan beberapa faktor yang berpotensi akan melambungkan inflasi Indonesia jelang tahun 2011. "Naiknya harga komoditas yang disebabkan oleh tingginya demand, nampaknya akan menjadi penyebab utama," papar Shubham. Faktor lain yang turut mendorong laju inflasi yaitu naiknya tarif dasar listrik sebesar 10%. Seperti diketahui, pemerintah berencana akan mulai memberlakukan tarif dasar listrik yang baru mulai bulan Juli mendatang.(uno)

Artikel laju inflasi 2

LAJU INFLASI DI INDONESIA

Makassar, NTT Online - Laju inflasi di kawasan timur Indonesia mengalami peningkatan beberapa persen, saat ini mencapai lima persen. Kondisi ini disebabkan kenaikan harga bahan makanan dan kelompok makanan jadi. Sementara kenaikan harga terpengaruh dari rencana kenaikan tarif dasar listrik pada triwulan III 2010.

Pimpinan Bank Indonesia Makassar Lambek A Siahaan melalui rilisnya siang ini menyebutkan, laju inflasi di Sulawesi Selatan naik dari 3,46 persen menjadi 5,00 persen. Secara umum di wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua naik 3,51 persen menjadi 4,38 persen.

“Laju inflasi di Sulawesi, Maluku dan Papua pada triwulan II 2010 masih relatif terkendali meskipun terdapat kecendrungan meningkat dari triwulan sebelumnya, namun masih berada dibawah laju inflasi nasional yaitu sebesar 5,05 persen,” katanya.

Dia juga mengatakan, kinerja perbankan di wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua menunjukkan pertumbuhan positif. Pada Mei 2010 mengalami pertumbuhan 13,91 persen, namun melambat dibandingkan bulan yang sama tahun lalu mencapai 20,36 persen. Terjadi pula pelambatan pertumbuhan dana pihak ketiga pada bulan Mei tahun ini dibandingkan tahun lalu dengan selisih sekitar empat persen.

“Ini karena kontraksi pada simpanan giro dan melambatnya pertumbuhan depositio,” ucap dia.

Terkhusus di Sulawesi Selatan, kata dia, pertumbuhan kredit relatif lebih baik, mencapai 19,06 persen di bulan Mei. Berbeda dengan pertumbuhan dana pihak ketiga yang mengalami perlambatan.

“Pertumbuhan kredit di Sulawesi Selatan tersebut didorong oleh kredit investasi yang meningkat cukup tajam yaitu sebesar 29,04 persen dan pertumbuhan kredit modal kerja sebesar 24,05 persen,” ungkapnya.

Melihat perkembangan tersebut, dia memperkirakan pertumbuhan ekonomi di Indonesia Timur akan mengalami peningkatan 6,9 persen sampai 8,56 persen. Menurutnya, peningkatan konsumsi yang didukung kenaikan pendapatan masyarakat dan kegiatan invetasi menjadi faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di daerah ini.

Sementara laju inflasi pada triwulan III nanti diperkirakan meningkat karena dipicu meningkatnya konsumsi di bulan Ramadan, hari raya, kenaikan tarif dasar listrik, dan realisasi program yang bersumber dari APBD. tempointeraktif.com

Sumber : http://www.nttonlinenews.com/ntt/index.php?option=com_content&view=article&id=7411:laju-inflasi-di-indonesia-timur-naik-087-persen&catid=35:ekonomi&It...


menurut pendapat saya yaitu laju inflasi di daerah sulawesi,maluku dan papua pada triwulan II 2010 masih relatif terkendali meskipun terdapat kecenderungan meningkat dari triwulan sebelumnya,namun masih berada di bawah laju inflasi nasional yaitu sebesar 5,05 persen.

Pendapat mengenai laju inflasi di Indonesia

Pendapat saya mengenai hal tersebut adalah angat sedih karena Pemerintah di negara kita tidak bisa mengatasi laju inflasi yang makin hari makin melonjak,di negara kecil Malysia saja sudah dapat mengatasi bagaimana agar laju inflasi tidak melonjak karena di sana ada Badan pengendali laju inflasi.Indonesia perlu mencontoh hal tersebut agar indonesia mampu mengatasi laju inflasi yang makin membumbung tinggi,

Rinkasan laju inflasi di Indonesia


1.ringkasan:Ekonomi dunia akan bergejolak pada semester 11/2010 OLEH AGUST SUPRIADI DEWI ASTUTI Bisnis Indonesia JAKARTA Laju inflasi Indonesia pada tahun ini berpotensi menembus 6,5% karena terpicu lonjakan harga komoditas dan kenaikan tarif dasar listrik (TDL).Direktur Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM-UI) Chatib Basri mengonfirmasikan dalam 2 bulan pertama tahun ini laju inflasi sebenarnya sudah cukup tinggi. Kenaikan TDL Dalam acara terpisah, Badan Pusat Statistik (BPS) melihat rencana pemerintah menaikkan TDL sebesar 15% pada Juli akan memberi tekanan inflasi tahunan 2009 sebesar 0,36%.Kepala BPS Rusman Heriawan mengatakan kenaikan TDL akan memberikan dampak inflasi langsung sekitar 2,4% yang jika dikalikan dengan besaran persentase kenaikannya (15%).

ARTIKEL LAJU INFLASI DI INDONESIA

Laju inflasi 2010 bisa di atas 6%
19 Mar 2010
Ekonomi dunia akan bergejolak pada semester 11/2010
OLEH AGUST SUPRIADI DEWI ASTUTI
Bisnis Indonesia
JAKARTA Laju inflasi Indonesia pada tahun ini berpotensi menembus 6,5% karena terpicu lonjakan harga komoditas dan kenaikan tarif dasar listrik (TDL).Direktur Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM-UI) Chatib Basri mengonfirmasikan dalam 2 bulan pertama tahun ini laju inflasi sebenarnya sudah cukup tinggi. Dia melihat ada kecenderungan terus berlanjut dengan kisaran 6% sepanjang tahun.
Hal ini terkait dengan rencana penaikan TDL pada Juli yang diyakini memengaruhi harga barang, sehingga target inflasi pemerintah yang dipatok 5,5% sulit tercapai."Tapi kalau commodity price naik tinggi sekali, maka bisa pressure (inflasi) mendekati 7%. Tapi saya kira pada kisaran 6%-6,5%,"jelasnya dalam acara The JO" Annual Citi Indonesia Economic and Political Outlook 2010 kemarin.Namun, Chatib menilai hal ter-ebut bukan masalah besar mengingat sejarah inflasi Indonesia biasanya berada di kisaran yang lebih tinggi, yakni 8%-9%, kecuali Bank Indonesia menerapkan kebijakan moneter ketat. Kebijakan itu dapat mengurangi tekanan inflasi ke level 5,5% seperti yang diharapkan.
"Dugaan saya BI akan coba pertahankan BI Rate di kisaran 6,5%, tapi tentunya akan sangat bergantung pada tren inflasi. Makanya, pengelolaan ekspektasi inflasi menjadi sangat penting," tuturnya.Selain itu, lanjut dia, tekanan inflasi bisa terjadi karena terpengaruh pergerakan harga minyak dunia. Namun, imbuhnya, kompensasi penurunan juga bisa terjadi jika apresiasi rupiah terhadap dolar AS berlanjut terus.Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam kesempatan yang sama mengakui laju inflasi dapat lebih tinggi dari 6%. Sementara itu, dia mengatakan perlunya mewaspadai dinamika ekonomi global dan regional, termasuk rencana penerapan kebijakan keluar dari krisis (exit strategy).
Menkeu memperkirakan banyak negara di dunia pada semester 11/2010 akan mengambil kebijakan itu sehingga membuat kapasitas APBN mereka berpotensi mengalami pembengkakan defisit anggaran.Sementara itu, dari sisi regional, dia memperingatkan stabilitas nilai tukar juga akan diuji mengingat tengah terjadi pertarungan antara dolar AS dengan renminbi China. Kedua jenis mata uang itu dinilai sedang mencari keseimbangan baru yang akan memberikan dampak ke global dan regional, termasuk ke Indonesia.
Kenaikan TDL
Dalam acara terpisah, Badan Pusat Statistik (BPS) melihat rencana pemerintah menaikkan TDL sebesar 15% pada Juli akan memberi tekanan inflasi tahunan 2009 sebesar 0,36%.Kepala BPS Rusman Heriawan mengatakan kenaikan TDL akan memberikan dampak inflasi langsung sekitar 2,4% yang jika dikalikan dengan besaran persentase kenaikannya (15%). Jadi, total tekanan inflasinya akan 0,36%.Namun, Rusman berharap dampak tak langsung dari efek ganda ekonomi akibat kenaikan TDL tidak menjadi liar. Pasalnya, kata dia, tidak semua sektor usaha memiliki komponen energi tinggi, sehingga seharusnya kenaikan TDL tidak direspons dengan kenaikan harga barang dan jasa secara besar-besaran.
Di satu sisi, dia mengisyaratkan ada potensi deflasi pada bulan ini seiring masuknya musim panen raya yang memicu penurunan harga sebagian besar ba-han pokok yang mendorong inflasi tinggi.Dia menginformasikan kecenderungan penurunan harga ba-han pokok dalam pekan pertama bulan ini. Meski belum kembali ke posisi harga pada tahun lalu, peluang terjadinya deflasi secara umum sangat terbuka jika tren itu berlangsung pada pekan terakhir Maret.Johanna Chua, Chief Asia Pacific Economist Citigroup Global Markets Asia, menilai rencana kenaikan TDL bukan ancaman bagi pengelolaan inflasi 2010. (oei (agnst.siipriadi(gbisnis.co.id/dewi. asmti(g)blsnis.Qo.id)